Pesantren atau Sekolah ?

Pak Badri dan badru adalah sahabat lama dan bertetangga dekat
di usia berkepala emapat mereka sudah mempunya anak yang 
yang mau melanjutan studi setelah SD , dimana pak badri orangnya religius
dia berinisiatif ingin melanjutkan pendidikan anaknya di pesanteren salafi
di Jawa Barat karna dengan Salafi dia maerasa anaknya ini akan dalam ilmu
agama terutama di bidang teologi dan syari'ah , sebab di pesanteren memang
saat belajar selalu disuguhi ilmu agama yang dalam untuk bekal menghadapi
finah agama...
Berbeda dengan pak Badru minatnya ke agama biasa-biasa saja , sehingga
berpandangan dengan sekolah umum dan pandidikan yang punya legalitas
formal yang akan bisa sukses menjuarai dunia , mamang opimini masyarakat
mayoritasnya seperti ini sekarang , di mana-mana butuh izazah untuk mendaftar kerja
ada izazah dan pulus lulus skil itu nomor terakhir tapi gak semuanya juga sih..

 Ujian Nasional telah di ambang pitu , oleh sebab itu pak Badri dan Pak badru
berbincang-bincang tentang lanjutan anaknya masing-masing ,
pak Badru memulai omongan , " si Musthofa anak mu mau disekalohin di mana  ? "
" ke pesantren salafi  " jawab pak badrindengan bangga
" lo loh emang pesanteren salafi itu ada izazahnya apa ? " lanjut pak badru ,
" ndak ada " di balas pak Badri
" ngapain lo sekolahin ke pesanteren salafi gak ada masa depan , sebab gak ada izazahnya "
tukas pak Badru meremehkan pilihan pak Badri
dangan tangkas disambit pak badri " lo punya izazah S 1 kan ? "
 " iya " jawab pak badri
" hidup lo gimana  ? " 
pak badru terdiam malu ( sebab merasa hidupnya susah juga karna dizaman sekarangkalau hanya mengandalkan izazahtanpa kenalan dan uang sulit juga jadi PNS )
lanjut pak Badri
" sama kan dengan gue sama-sama mencangkul disawah
dan sama-sama hidup sederha , lo gak ada bedanya dengan gue yang gak punya izaza ,
status dan kekayaan itu adalah anugrah Tuhan , tidak setiap yang punya ilmu dan izah hidupnya mapan dan sukses dan yang gak punya izazah melarat-marat . semua sudah diatur oleh  Allah dan kita disuruh berusaha saja , aku meliat hidup ustaz labih damai dan langka terdengar kabar ustaz koruptor  kecuali oknum , tapi yang punya gelar dan titel tinggi banyak jangankan yang karuf para pejabat kita buat video porno lagi , itu lebih parah mau kamu bimbing anak mu seperti itu ? " pak badru berpidato ,
( Pak Badru lagi-lagi ndak berkutik .)
Pak Badru melanjutkan omongan " gini sobat hidup harus bijak jangan hanya memandang dunia yang akan hancur seketika dengan azab dan ujian , kita harus memilih ahirat dan tanpa melepas dunia , apa sih susuahnya kalau kamu ragu hidup tanpa izazah , pesanterenkan anak mu si Andi bersama anak ku sambi sekolah , tuntaskan . agama kamu dapat yang banyak izazah kamu punya juga " selesai omongan pak Badru
...untuk cerita selanjutnya sahabat semua yang lanjutkan ..hehehhePesantren atau Sekolah ?
moga cerita dari kisa-kisa isalami ada manafaatnya ..maaf kalo bahasa dan alurnya kurang ngepas karna saya juga lagi dalam belajar untuk mengungkapkan lewat tulisan.
satu pesan yang ingin penulis sampaikan jangan ragu terhadap agama , memilih pesanteren bukan neraka dunia dan memilih sekolah bukan sorga dunia semua adalah proses pengendalian potensi yang ada..