Teknik Membujuk Orang Lain

Artikel Teknik Membujuk atau merayu  Orang Lain
munkin sahabat blogger ingin menjalakan bisnis tapi susah mencari member tentu kita ssini butuh tehnik atau cara membujuk orang lain agar gabung dengan kiat
Mempengaruhi membujuk  adalah salah satu kemampuan paling penting yang diperlukan seseorang untuk menanamkan suatu misi pada seseorangt . Kemampuan ini tak hanya dapat diterapkan di dunia kerja, tetapi juga di rumah, atau dalam kehidupan sosial lainnya. Mungkin kita melihat tidak semua orang diberi kemampuan ini, namun sebenarnya membujuk bisa dipelajari dengan menjalankan tehnik-tehnik tertentu.

Dengan mempelajari trik persuasi, kita juga mengetahui kapan seseorang berusaha mempengaruhi kitan. Menurut Jay White, penulis kolom di DumbLittleMan.com, salah satu keuntungan terbesar yang akan kita peroleh dengan memiliki kemampuan ini adalah, kita tak akan kehilangan uang begitu kita menyadari seorang petugas penjualan mendesak Kitanmembeli sesuatu yang tak kita lakukan , nah dibawah ini adahal dasar cara membujuk orang lain.
  1. Bercermin dengan orang lain , Lakukan hal ini dengan menirukan gerakan tangan, membungkukkan badan ke depan atau belakang, atau berbagai gerakan kepala dan lengan lainnya. Kadang-kadang kita melakukannya tanpa sadar, namun bila kita menyadarinya, pelajari lebih lanjut. Beberapa hal yang perlu diingat adalah kita harus melakukannya dengan halus, dan buat jeda sekitar 2-4 detik antara gerakan orang tersebut dengan gerakan kita.
  2. Kelangkaan , Inilah yang paling sering dilakukan seorang pembuat iklan. Kesempatan memiliki sesuatu terlihat sangat menarik ketika persediaan begitu terbatas. Hal ini akan berguna untuk orang yang memang sedang membutuhkan, namun yang lebih penting, inilah metode persuasi yang harus diwaspadai. Berhentilah, dan pertimbangkan seberapa sering kita dipengaruhi berita bahwa sebuah produk sedang langka? Jika memang produk itu langka, tentu akan ada banyak permintaan untuk barang tersebut bukan?
  3. Membalas budi., Ketika seseorang berbuat baik pada kita, kita sering merasa dituntut untuk melakukan sesuatu untuknya. Jadi, jika kita ingin seseorang melakukan sesuatu untuk kita , kita bisa memberikan sesuatu yang baik untuknya lebih dulu. Di lingkungan rumah, misalnya, kita bisa menawarkan untuk meminjamkan peralatan memasak, tangga, atau apa pun, kepada tetangga yang terlihat sedang membutuhkan. Tidak masalah kapan, atau dimana kita melakukannya, kuncinya adalah menghargai hubungan yang ada.
  4. Waktu yang tepat , Orang cenderung setuju atau menurut pada kita ketika mereka merasakan kelelahan secara mental. Sebelum kita meminta sesuatu pada seseorang yang mungkin tidak akan langsung disetujuinya, cobalah untuk menunggu sampai ada kesempatan dimana mereka baru saja melakukan sesuatu karena terdesak. Temui dia saat hendak pulang dari kantor, dan katakan apa yang kita mau. Seringkali jawabannya adalah, "Besok deh, aku kerjakan."
  5.  Keserasian ,Teknik ini kerap digunakan para petugas penjualan. Seorang salespeople akan menjabat tangan kita saat sedang bernegosiasi. Dalam benak kebanyakan orang, berjabat tangan artinya bersepakat, sehingga dengan melakukannya sebelum kesepakatan tercapai, petugas sales seolah sudah mendapatkan transaksi yang ia inginkan. Cara yang tepat untuk melakukannya pada kegiatan sehari-hari adalah membuat seseorang bertindak sebelum mereka memutuskan. Misalnya, kita  mengajak seorang teman jalan-jalan, dan kita ingin menonton film (padahal sang teman sedang tidak ingin). kita bisa langsung mengajaknya ke bioskop sementara teman kita sedang membuat keputusan akan menonton atau tidak.
  6. Obrolan yang cair , Saat sedang berbicara, seringkali kita menggunakan frasa seperti "Mm..." atau "Maksud saya..." dan kata-kata lain yang menimbulkan jeda di tengah pembicaraan. Hal seperti ini sebenarnya menunjukkan rasa kurang percaya diri kita, yang dengan sendirinya membuat kita kurang persuasif. Jika kita yakin dengan apa yang kita katakan, orang lain pun akan mudah terbujuk dengan apa pun yang kita katakan.
  7. Menggiring , Kita semua terlahir menjadi pengikut. Kita sering memperhatikan apa yang dilakukan orang lain sebelum kita bertindak, karena kita membutuhkan penerimaan dari orang lain. Secara sederhana, cara efektif untuk menggunakan kebiasaan ini adalah dengan menjadi pemimpin, membuat orang lain mengikuti kita . Misalnya, kita sedang menghadiri seminar, dan memilih duduk di tengah-tengah. Begitu seminar dimulai, sang MC meminta hadirin untuk mengisi bangku-bangku kosong di depan. Nah, cobalah untuk menjadi orang pertama yang menggiring orang lain untuk menempati bangku tersebut.
  8. Benefit ,Tunjukkan pada orang lain apa keuntungan bagi mereka jika melakukan tindakan yang kita sarankan ini. Namun perhatikan apa yang kita sampaikan. kita harus mengatakannya dengan optimis, mendorong, dan menyenangkan mereka. Sikap pesimis dan mengkritik tidak akan membantu. Coba ingat bagaimana Obama memenangkan pemilu akhir tahun lalu. Kata kuncinya adalah "Yes, we can!". Mengatakan hal-hal buruk tentang orang lain, seperti yang dilakukan John McCain , tidak akan membuat orang bersimpati.
  9.  Teman-teman dan penguasa , Kita cenderung akan mengikuti atau terbujuk oleh seseorang yang berada di posisi yang lebih tinggi. Ini menjadi contoh yang baik untuk waspada akan "serangan" persuasif yang sedang dilakukan terhadap kita . Di pihak lain, menjadi cara yang baik pula bagi kita untuk melakukannya pada orang lain karena kita akan terkejut betapa mudah membuat orang menyukai kita dan memperoleh kekuasaan di antara kelompok kita.